Development of Vegetation Changes Monitoring Application in Kalimantan Island (2000-2021) with MODIS Satellite Imagery using Streamlit Platform

Megivareza Putri Hanansyah Geomatics Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

Amalia Putri Rivani Geomatics Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

Hartanto Sanjaya National Research and Innovation Agency, Tangerang Selatan, Indonesia

Lalu Muhamad Jaelani Geomatics Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

Nurdiansyah National Research and Innovation Agency, Tangerang Selatan, Indonesia

Kalimantan Island is one of the largest islands in Indonesia, with high natural and mineral resources. Therefore, the mining industry and clearing of forest areas for oil palm plantations cause a decrease in vegetation. However, the existence of vegetation has a positive impact on the sustainability of the ecosystem. For this reason, monitoring the vegetation on the island of Kalimantan regularly using remote sensing data is necessary. This study uses MODIS Nadir BRDF-Adjusted Reflectance Daily 500m (MODIS/006/MCD43A4) satellite imagery consisting of bands 1–7 and 500 meters resolution. Data calculation using the MNDVI algorithm, which can reduce atmospheric effects and, at the same time, adjusts parameters for reflectance data not affected by the atmosphere. Then, data processing was carried out with cloud masking and clipping using the boundaries of Kalimantan, and the results were classified into four classes. The monitoring of vegetation changes will develop into a web-based application. Applications are made using the Streamlit framework and can be accessed by anyone needing data on vegetation changes on the island of Kalimantan from 2000 to 2021.

Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia, dengan sumber daya alam dan mineral yang tinggi. Oleh karena itu, industri pertambangan dan pembukaan kawasan hutan untuk perkebunan kelapa sawit menyebabkan berkurangnya vegetasi. Akan tetapi, keberadaan vegetasi memberikan dampak positif bagi kelestarian ekosistem. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan vegetasi di Pulau Kalimantan secara berkala dengan menggunakan data penginderaan jauh. Penelitian ini menggunakan citra satelit MODIS Nadir BRDF-Adjusted Reflectance Daily 500m (MODIS/006/MCD43A4) yang terdiri dari band 1–7 dan resolusi 500 meter. Penghitungan data menggunakan algoritma MNDVI, yang dapat mengurangi efek atmosfer dan, pada saat yang sama, menyesuaikan parameter untuk data pantulan yang tidak terpengaruh oleh atmosfer. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan cloud masking dan clipping menggunakan batas Kalimantan, dan hasilnya diklasifikasikan menjadi empat kelas. Pemantauan perubahan vegetasi akan dikembangkan menjadi aplikasi berbasis web. Aplikasi dibuat menggunakan framework Streamlit dan dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan data perubahan vegetasi di pulau Kalimantan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2021.

URL https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/10093614

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑