Koreksi atmosfer merupakan salah satu tahap pemrosesan citra satelit untuk menghilangkan pengaruh atmosfer (molekul dan partikel) yang ikut serta menghamburkan sinyal sebelum direkam oleh sensor penginderaan jauh (pasif). Dari berbagai metode koreksi atmosfer, salah satu metoda yang mudah dan tetap memberikan akurasi yang memadai adalah 6S (Second. Simulation of the Satellite Signal in the Solar Spectrum), sebuah kode radiative transfer yang tersedia bebas, termasuk dalam versi web. Versi terbaru dari 6S adalah 6SV2.1 yang telah dilepas ke publik pada bulan juni 2015 lalu. Metode ini, berdasarkan validasi yang telah kami lakukan dengan menggunakan remote sensing reflectance yang direkam di Danau Kasumigaura Jepang, masih lebih baik dari metode yang digunakan oleh USGS ketika memproses semua data Landsat, untuk menghasilkan produk landsat level C1. Hasil penelitian ini bisa dibaca di researchgate.
Untuk bisa melakukan tahapan pra prosesing dengan 6SV, ada beberapa data yang harus disiapkan. Salah satunya adalah zenith angle (atau dalam terminologi lain di sebut view angle), baik untuk sensor maupun matahari. Untuk mendapatkan semua data terkait dengan geometri matahari, bisa menggunakan sun calculator yang tutorialnya pernah saya tulis blog ini.
Khusus satelit Pleiades, informasi di atas bisa diperoleh di metada yang disertakan dalam file.


Data geometri pleiades yang diperlukan oleh 6SV meliputi (untuk Landsat 8 bisa dilihat di sini):
- Solar Zenithal Angle –> 90(derajat) – Solar Elevation
- Solar azimuthal angle–> Solar Azimuth
- Sensor Zenithal Angle–> data dari global incident, penghitungan di bawah
- Sesor azimuthal angle–> Orientation

Hubungan antara Incident Angle dan Zenithal (atau viewing) Angle

Jika permukaan bumi datar, maka incidence angle = Viewing angle, tapi karena bumi melengkung, maka nilainya berbeda. Untuk memudahkan, bisa menggunakan convertion tool dari airbus di bawah:
http://www.intelligence-airbusds.com/en/6201-angle-conversion